Peluang Bisnis Kesehatan di Masa Depan
Kalau berbicara tentang jasa, umumnya kita hanyalah sebagai pemakai jasa, sebagai objek dari jasa. Padahal sebenarnya kita ada peluang untuk menjadi subjek. Kita tidak hanya menjadi penerima, tidak hanya menjadi konsumen tetapi bagaimana kita menjadi produsen. Kita tidak hanya menjadi penonton tetapi menjadi pemain karena pemain dibayar sedangkan penonton membayar.
Berdasarkan pola pemikiran inilah saya mengajak bapak ibu untuk bersama-sama membahas apa yang harus dilakukan ke depan sehingga kita bisa menjadi pemain, bisa ambil bagian yang produktif, yang bermanfaat, yang menguntungkan baik untuk kita sendiri maupun untuk orang lain.
Mari kita membahas suatu kajian fakta tentang kesehatan yang ada pada masa lalu, saat ini dan analisis prospek kebutuhan kesehatan masyarakat di masa yang akan datang. Ada tiga fakta utama yang perlu saya sampaikan bahwa saat ini terjadi suatu trend kecenderungan perubahan transisi dan perubahan ini nampaknya akan terus berjalan. Kalau kita tidak mengikuti suatu perubahan, mungkin kita bisa ketinggalan. Ini suatu perubahan!
Fakta-fakta perubahan
1. Perubahan pertama Perubahan Epidemiologi
Dahulu kebanyakan penyakit dikarenakan oleh infeksi. Karena keberhasilan suatu pelayanan, lingkungan sudah menjadi baik dan penekanan-penekanan pencegahan sudah sempurna maka penyakit infeksi bisa ditekan. Tetapi masalah tidak selesai karena timbul masalah baru yaitu masalah degeneratif.
Pada kondisi epidemiologi ini terjadi perubahan pola penyakit. Penyakit infeksi telah bergeser dan berubah menjadi penyakit degeneratif yaitu penurunan fungsi organ. Jika kita membaca buku, ada penyakit tanpa nama dengan gejala yang tidak jelas. Diberi obat pada gejala yang satu, timbul gejala yang lain. Gejala yang lain diberi obat, timbul gejala baru. Bahkan kadang-kadang mengacaukan dan mengaburkan gejala serta mengaburkan diagnosa. Penelitian di Poli Geliatri Dr. Sutomo mengalami kesulitan mencari obat yang cocok untuk masalah ini.
2.Perubahan Demografi
Perubahan ini berkaitan dengan kependudukan. Jika dahulu kondisi dan komposisi kependudukan kita digambarkan bentuknya seperti candi Borobudur (puncaknya kecil bawahnya besar) sekarang berubah menjadi bentuk candi prambanan (kedua ujung sama besar). Artinya dahulu jumlah orang-orang usia lanjut lebih sedikit dibandingkan anak-anak karena umur harapan hidup lebih pendek, manusia sudah meninggal sebelum tua. Namun karena faktor kemajuan ekonomi, teknologi dan ilmu pengetahuan maka gizi semakin membaik sehingga jumlah orang usia lanjut lebih banyak dibandingkan anak-anak. Berarti harapan hidup panjang usia di Indonesia sudah semakin baik. Hanya pola hidup yang berubah, tidak jelas dan salah.
3.Perubahan Geografi
Perubahan ini berkaitan dengan kondisi lingkungan. Sekarang ada kecenderungan masyarakat urbanisasi (dari kampung pindah ke kota). Urbanisasi akan membawa dampak kepadatan penduduk, polusi dan sebagainya. Sebetulnya sudah ada upaya pemerintah untuk menangani masalah ini. Contoh pertama, di Surabaya ada konsep gerbang kertasusila “gersik bangkalan gerbang Mojokerto Surabaya Malang”. Ini dijadikan satu kota sehingga orang serasa tinggal di kota walaupun tinggal di desa. Contoh kedua, adanya konsep lima hari kerja yang bertujuan agar di hari sabtu dan minggu para pegawai yang bekerja di kota dapat kembali ke desa dan terjadi transaksi di desa. Perdagangan menjadi lancar karena masalah sosial juga menyangkut masalah kesehatan.
Akibat dari kondisi ketiga perubahan di atas, jumlah orang-orang usia lanjut meningkat. Di Jawa Timur pada tahun 1980 mencapai 5,5%, tahun 1990 mencapai 6,6%, tahun 2000 mencapai 7,6% dan diperkirakan pada tahun 2010 mencapai 8,9%. Grafik orang-orang usia lanjut selalu meningkat dan itu menggambarkan bahwa kita sudah mengarah kepada persiapan bisa hidup panjang usia. Tetapi disisi lain timbul masalah yakni hidup panjang usia yang bagaimana? Karena orang-orang yang hidup panjang usia belum siap mengelola kesehatannya sehingga timbul penyakit-penyakit degeneratif. Di Jawa Timur khususnya, penduduk yang usianya di atas 45 tahun berjumlah 28%, sedangkan anak-anak usia di bawah 14 tahun hanya berjumlah 24%.
1. Kebanyakan dari orang-orang usia lanjut di atas bermasalah padahal pemerintah sudah pernah mengemukakan di dalam pembinaan lansia dengan menerapkan 3 pola. Usia 45 - 54 tahun
Penekanannya adalah untuk mempersiapkan seseorang memasuki usia lanjut. Apakah bapak ibu yang berusia 45~55 tahun sudah mempersiapkan diri menanggulangi kesehatan, mental dan ekonomi? Itu yang belum terpikirkan. Bapak ibu dan saya perlu berpikir ke arah itu bukan untuk diri sendiri saja tetapi untuk lingkungan kita termasuk anak cucu kita.
2.Usia 55 - 64 tahun
Penekanannya adalah bagaimana umur kelompok ini tetap produktif dan dituntut tetap produktif. Jika dituntut tetap produktif, pekerjaan apa yang dapat dilakukan? Fisik tidak kuat walaupun mental siap. Apa pekerjaan yang bisa dilakukan? Jawabannya, konsultan!
Konsultan tinggi nilainya, ringan kerjanya dan bisa-bisa tinggi bayarannya. Bapak ibu mau menjadi seorang konsultan, siap menjadi konsultan apa? Konsultan bangunan? Konsultan psikolog? Belum pernah kuliah. Konsultan kesehatan SOQI! Mudah, tidak perlu kuliah. Asalkan bapak ibu mau bersungguh-sungguh belajar dan membaca 2 buah buku saja yaitu buku kesehatan tulang belakang dan buku oksigen aerobic, bapak ibu sudah dapat menjadi seorang konsultan kesehatan SOQI.
Saya sudah belajar, membaca kedua buah buku tersebut dan sudah menjadi seorang konsultan kesehatan SOQI. Sekarang saya sudah mempersiapkan diri, saya masih paruh waktu di Bisnis Hsin Ten karena saya harus kerja aktif dari hari senin sampai jumat pukul 07.00 hingga 17.00. Saya hanya menyiapkan diri pada hari sabtu dan minggu. Minimal sekali dalam seminggu saya meluangkan waktu untuk menekuni Bisnis Hsin Ten. Profesi saya dosen. Jika tidak ada perubahan dari pemerintah, usia pensiun adalah 65 tahun. Sekarang saya sudah mulai menyiapkan diri, perlahan-lahan saya menanam “pipa kehidupan” sehingga ketika saya berusia 65 tahun dan pensiun, saya tinggal membuka kran dan air mengalir. Walaupun sekarang kran saya sudah mengalir cukup lumayan, lumayan seimbang dengan gaji yang saya terima sebagai dosen golongan 4A tetapi saya masih belum puas. Saya masih ingin menyiapkan diri menjadi konsultan kesehatan SOQI. Saya rasa bapak ibu harus siap menjadi konsultan kesehatan SOQI, siapkan diri mulai sekarang.
3. Usia 65 tahun ke atas
Penekanannya adalah jadilah lansia yang mandiri. Mandiri dalam arti luas: sehat, tidak mengganggu/merepotkan/menyusahkan orang lain. Apa yang harus dilakukan mulai sekarang supaya bapak ibu mandiri? Mandiri kesehatan! Jangan umur panjang yang bermasalah tetapi umur panjang yang berkualitas. Ketika umur hidup sudah sampai, langsung meninggal tanpa merepotkan orang lain.
Apa yang harus dilakukan? Bapak ibu punya cara? Punya metode ke arah itu? Punya sarana? Mungkin bapak ibu tidak sadar kita sudah memiliki sarana yaitu SOQI. Sampai saat ini saya masih menggantungkan kesehatan saya pada SOQI. Saya percaya SOQI akan mempertahankan kondisi kesehatan saya dan saya masih belum menemukan cara lain. Saya sebagai pendidik kesehatan meminta kepada masyarakat agar mampu menolong kesehatan diri sendiri. Apa yang harus dilakukan? SOQI yang saya tawarkan karena sangat mudah dilakukan namun pasti hasilnya.
Perubahan kedua
Perubahan Gaya Hidup. Menurut pandangan para orang tua dan kebanyakan orang, gaya hidup di jaman sekarang aneh namun menurut pandangan inovasi tidak. Contohnya, dahulu sangat tidak wajar jika pria ke salon kecantikan sedangkan di jaman sekarang adalah hal biasa. Ketika saya gunting rambut di sebuah salon, saya melihat dua orang pria masuk ke salon dan meminta wajahnya dibersihkan (facial). Menurut saya hal tersebut aneh tetapi menurut mereka wajar karena mereka ingin tetap tampil muda dan sehat. Maka sekarang banyak tempat-tempat fitness, club-club yang pada dasarnya mempertahankan kebugaran dan kesehatan.
Contoh lainnya, dahulu anak muda sudah menikah di usia 17~18 tahun sedangkan anak muda di jaman sekarang belum berpikir untuk menikah walaupun usia sudah mencapai 25, 27 bahkan 30 tahun. Bahkan setelah menikah anak muda sekarang menunda kehamilan. Mereka ingin menikmati hidup lebih panjang, lebih lama. Jarak kelahiran anak pertama dengan anak kedua juga dijaga. Bahkan sekarang ada konsep bayi tabung. Wanita tidak perlu bersusah-payah hamil dan tetap awet untuk mendapat bayi dengan menitipkan kehamilan kepada orang lain. Mungkin hal tersebut aneh bagi kita tetapi ini adalah suatu inovasi dan akan terus berjalan/berkembang terutama di negara-negara yang sudah maju.
Kalau kita lihat pertumbuhan anak-anak di jaman sekarang yang jauh lebih pesat dari pertumbuhan anak-anak di jaman kita dulu, mengapa? Karena faktor gizi terpenuhi. Kalau dulu di jaman kita mungkin sebutir telur dimakan berdua tetapi sekarang kebutuhan makanan dan gizi terpenuhi, hanya pola makan yang kadang-kadang keliru. Akibatnya orang-orang usia lanjut yang ingin tetap eksis, tampil sehat, cantik dan panjang umur yang terkena dampaknya.
Perubahan ketiga
Fenomena Baby Boom. Bapak ibu masih ingat? Begitu Indonesia merdeka pada tahun 1946 sampai tahun 1964, kebijakan pemerintah politik penduduk mercu suar. Untuk membangun negeri ini, presiden membebaskan kelahiran supaya Indonesia dapat dibangun dengan cukup tenaga kerja. Maka pada saat itu banyak sekali bayi-bayi yang lahir. Orang-orang yang lahir antara tahun tersebut memiliki junlah saudara yang cukup banyak, ada yang bahkan mencapai 12~14 orang. Setelah tahun 1964 ke atas, WHO berpikir tentang pengendalian penduduk. Indonesia baru bersiap-siap melakukan KB (Keluarga Berencana) dan pada tahun 1971 Indonesia mempunyai PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia). Saat ini orang yang lahir antara tahun 1946~1964 jumlahnya terbanyak di Indonesia.
Umur kelompok tersebut adalah orang-orang yang membutuhkan SOQI! Apakah bapak ibu tahu apa yang dibutuhkan orang-orang tersebut selain SOQI? Apakah ada cara lain? Saya belum melihat ada cara lain, kedokteran juga tidak melihat ada cara lain. Mungkin baru kita saja yang hadir di sini yang berpikir bahwa mereka yang ingin mempertahankan kesehatannya butuh SOQI. Mereka butuh oksigen, butuh aerobik tetapi banyak alasan yang membuat mereka tidak melakukannya. Mereka orang-orang sibuk, orang-orang stress, tuntutan hidup tinggi dengan fisik lemah dan sulit tidur. Apa yang dapat mengatasi orang sulit tidur? Oksigen dan aerobik. SOQI! Itu jawabannya.
1. Perubahan keempat Primary Health Care
Penekanan pada promosi kesehatan seperti pendidikan, penyuluhan dan pencegahan khusus seperti vaksinasi, proteksi dengan alat-alat termasuk helm, sarung tangan, sabuk pengaman, masker kondom dan lain-lain.
2. Secondary Health Care
Pengobatan dini, diagnosis dini dan pencegahan kecacatan.
3. Tertiary Health Care
Pemulihan dari kecacatan.
Apakah bapak ibu sudah berpikir tentang diagnosis dini dan pencegahan kecacatan? Berpikir dan fokus pada masalah ini? Takut? Saya orang kesehatan, saya takut! Saya takut kalau fokus program kita adalah “jika sakit dioperasi”. Maka sekarang pemerintah menggeser fokus pelayanan. Pelayanan primer diperioritaskan dan diberi anggaran lebih tinggi, pelayanan secunder diserahkan kepada masyarakat, swadaya dan swadana. Mungkin bapak ibu mengeluh, mengapa sekarang biaya pengobatan serba mahal? Bagaimana dengan pemerintah? Pemerintah mengalihkan dana lebih banyak untuk pengetahuan dan pencegahan sedangkan biaya untuk pengobatan bersifat swadana. Maka banyak rumah sakit walaupun pemerintah namun swadana.
Dengan kondisi di atas, masyarakat sudah paham tentang kesehatan, sudah termotivasi dan punya motivasi untuk mencari dan mempertahankan sehat. Tetapi apakah mereka sudah punya cara untuk mempertahankan kesehatan? Bapak ibu mau menjadi konsultan kesehatan di Bisnis Hsin Ten? Hanya SOQI yang sampai saat ini dapat memehuni kondisi di atas karena hanya SOQI yang mempunyai aerobik dan oksigen.
1. Kesimpulan Akibat dari perubahan pertama, orang-orang panjang umur yang punya masalah kesehatan.
2. Akibat dari perubahan kedua, orang-orang yang butuh kesehatan butuh kecantikan tetapi belum tahu apa yang harus dilakukan.
3. Akibat dari perubahan ketiga, orang-orang dengan umur antara 40~58 yang rentan dengan gangguan kesehatan tetapi mempunyai tuntutan tinggi untuk hidup lama.
4. Akibat dari perubahan keempat, orang-orang yang mulai mau mengerti sudah termotivasi untuk melakukan pencegahan terhadap kesehatan.
Saya ingatkan ini adalah pasar kita! Ini bukan analisa saya sendiri. Saya membaca di beberapa buku dan inilah kondisi masa depan kita. Kelompok orang-orang ini memerlukan konsultasi kesehatan. Kalau kita berpikir, maka solusi untuk keempat kelompok di atas adalah SOQI.
Apa yang harus kita lakukan dengan kondisi ini?
Orang bijak dan orang sukses mengatakan bahwa orang yang ingin eksis harus pandai membaca pasar dan harus mengatur strategi bagaimana bisa masuk ke pasar itu. Contoh lokal, dahulu di Bali pertanian di desa masih bagus. Kakak saya membaca pasar dan melihat apa yang dibutuhkan petani. Dia menyiapkan stok bibit, obat-obat padi, buku-buku, obat hama, obat buah, obat bunga dan semua yang berhubungan dengan pertanian. Laris sekali, sukses! Tetapi tidak ada yang langgeng. Bapak ibu juga harus berpikir mencari cadangan yang bisa menggantikan seandainya kita terlepas dari pekerjaan utama? Untuk membuat strategi saya berikan gambaran secara umum.
1. Ada beberapa poin yang perlu kita pikirkan supaya apa yang nanti kita lakukan dapat berjalan langgeng, diantaranya: Mempersiapkan diri.
2. Mempersiapkan keuangan.
3. Mempersiapkan kemampuan mengelola kesehatan.
.
Teori profesi mengatakan untuk sukses orang harus tampil profesional, bekerja secara profesional dan melakukan 5 hal:
1. Otonomi.
Kita punya wilayah garapan, jangan keluar dari wilayah garapan. Jika bapak ibu berpikir tentang SOQI, penyakit-penyakit infeksi bukan bidang garapan kita. Pelajari bidang garapan dan dimana otonomi kita.
2. Otoritas.
Mampu mengambil keputusan sendiri, jangan bergantung kepada orang lain. Bagaimana caranya? Membaca buku, mengikuti seminar, mendengar kaset dan lain-lain.
3. Ilmiah.
Membaca prinsip-prinsip ilmiah mengapa SOQI dapat meningkatkan kesehatan.
4. Punya Kode Etik.
Mengikuti kode etik.
Kode etik macam-macam, etika dalam berkomunikasi misalnya. Bagaimana kita melayani konsumen dengan baik, bekerja sama dengan baik, pandai mendengar dan memposisikan diri saat mendengar dan didengar.
5. Standar dan Prosedur.
Ikuti standar dan prosedur, jangan bekerja diluar jalur prosedur dan ikuti sistem.
Pakar kepemimpinan USA John Maxwell mengatakan “untuk bisa sukses menjadi pemimpin, seseorang minimal harus memiliki 5 hal dalam diri dan melakukan 5 hal untuk orang lain”.
5 hal yang harus dimiliki dalam diri:
1. Berpengaruh dan mampu mempengaruhi.
2. Berwawasan luas.
3. Berdisiplin pribadi.
4. Berintegritas pribadi.
5. Bersikap positif.
5 hal yang harus dilakukan untuk orang lain:
1. Pandai menentukan prioritas.
2. Mampu dan kompeten dalam menyelesaikan masalah.
3. Mengembangkan aset manusia, karena ini merupakan aset yang paling penting.
4. Mengembangkan pembinaan staf.
5. Menguasai teori marketing, menentukan target, membuka hati dan tangan serta kemampuan berpikir.
Kalau kita bicara bisnis, Bisnis Hsin Ten bukan direct selling tetapi networking. Kekuatan Bisnis Hsin Ten adalah networking. Contoh bisnis networking yang ditiru oleh banyak perusahaan di dunia adalah MC Donald. MC Donald tidak membangun sebuah restoran mewah tetapi membangun ribuan restoran sederhana di setiap wilayah. Lebih baik mendapat 1% dari 100 restoran daripada mendapat 100% dari 1 restoran karena jika 1 dari 100 restoran bermasalah/bangkrut, masih ada restoran-restoran yang lain.
Di sebuah desa terpencil, ada 2 orang pemuda bernama Pablo dan Bruno yang sedang mencari pekerjaan. Mereka tidak memiliki modal, pengetahuan maupun tehnik. Mereka hanya punya tenaga. Pablo dan Bruno sering dinasehati oleh ayahnya. Salah satu pernyataan ayahnya yang paling berkesan bagi keduanya, “kamu berdua jangan pernah berpikir bahwa segala sesuatu akan berjalan selamanya secara wajar dan lancar karena tidak ada sesuatu yang berjalan lancar-lancar terus secara wajar. Kalian harus berpikir mempersiapkan cadangan”.
Suatu hari kepala desa memberi mereka pekerjaan untuk mengisi penuh tangki air di balai desa dengan mengambil air dari sumber mata air. Merekapun masing-masing memikul air sebanyak 20 pikul setiap hari dan mendapat imbalan uang yang cukup. Pada hari ketujuh mereka mulai merasa tulang punggungnya sakit. Semalaman Pablo anak yang cerdas berpikir, “bagaimana caranya supaya tidak memikul air setiap hari”. Pada hari kesepuluh Pablo menemukan cara. Ia berpikir ingin memasang pipa dan sadar betul bahwa dalam waktu satu tahun ke depan pipa baru dapat sampai ke balai desa.
Akhirnya Pablo menemui Bruno dan berkata, “hai Bruno, bagaimana kalau kita pasang satu pipa setiap hari supaya satu tahun kemudian pipa dapat sampai ke balai desa”? Bruno menjawab, “itu ide gila. Kita setiap hari sudah cukup makan dengan hasil yang diperoleh”. Namun Pablo tetap pada pendiriannya karena mempunyai konsep yang jelas. Pablo bekerja separuh waktu. Hari senin sampai rabu Pablo memikul air untuk biaya hidup sehari-hari, hari kamis sampai sabtu Pablo menanam pipa dan hari minggu Pablo istirahat. Sedangkan Bruno setiap hari memikul air dan tidak ada kegiatan pasang pipa sehingga penghasilannya jauh lebih besar daripada Pablo. Pablo mulai menghemat sedangkan Bruno berfoya-foya mentraktir teman-temannya. Pablo punya pemikiran bahwa ini pekerjaan berat harus mempersiapkan mental yang kuat. Ternyata bulan kesepuluh pipa hampir sampai ke balai desa.
Bruno mulai bingung, punggungnya bertambah sakit. Dia mulai melamun melihat Pablo berhasil. Bulan kesebelas lebih awal sebulan dari perkiraan, pipa sudah sampai ke balai desa. Bruno duduk menyendiri di pojok dengan rasa malu karena dulu ketika diajak tidak mau ikut. Dia termenung dan putus asa. Bulan keduabelas air mengalir dengan lancar, penduduk mulai menikmati air yang berlimpah. Begitu pula dengan uang yang mengalir ke rekening Pablo.
Orang-orang menyebut Pablo manusia ajaib. Pablo menjawab, “saya bukan manusia ajaib, saya manusia berprinsip. Jika kita punya kemauan keras dan punya prinsip, kita pasti berhasil. Ini terjadi karena kerja keras, bukan pemberian”. Karena Pablo manusia yang baik hati maka dia mengajak Bruno. “Kamu sudah lihat, air sudah sampai ke balai desa dan ini baru permulaan. Mari kita bekerja sama, pasang pipa ke desa lain, ke kecamatan lain, ke kabupaten lain, ke propinsi lain dari sabang sampai merauke”.
Bayangkan! Uang sudah mengalir ke rekening Pablo tetapi Pablo masih mengatakan bahwa ini baru permulaan. Akhirnya mereka saling berpelukan dan sepakat untuk bekerja sama. Cita-cita besar membutuhkan pemikiran yang kuat. Kemudian Pablo melanjutkan, ”kamu ajak orang lain ikut memasang pipa dan beritahu caranya. Orang yang kamu ajak diberitahu juga supaya mengajak orang lain lagi dan beritahu caranya”.
Inilah kekuatan bisnis jaringan, Bisnis Hsin Ten!
Read more...